Contoh Studi Kasus dari Penerapan Dokumen GCG,Regulasi Nasional dan Balance Score Card dan IT Balance Scorecard

 

NAMA : AIS AYUNI NUR ROFI’AH

NIM : 1204200032

KELAS : IS-04-03



Penerapan Dokumen GCG di Perusahaan PT.Garuda Indonesia(Persero) Tbk.

    Good Corporate Governance adalah panduan tata kelola perusahaan yang menjadi dasar bagi perusahaan, baik swasta juga nasional. PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memakai good corporate governance untuk mencapai tujuan menjadi sebuah BUMN, misalnya mempertinggi kepuasan pelanggan, re-branding perusahaan, dan pemenuhan tanggung jawab terhadap pemegang saham, dan menghadirkan keterbukaan fakta secara internal juga eksternal. Garuda Indonesia (“Perseroan”) senantiasa berkomitmen penuh untuk melaksanakan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCGdalam kegiatan usahanya, guna mewujudkan Perseroan yang dapat dipercaya dari para pemangku kepentingan, berkinerja unggul dan Perseroan yang dapat tumbuh secara berkesinambungan.Dengan berpegang pada komitmen tersebut, PT. Garuda Indonesia terus mengikuti  perkembangan praktik tata kelola terbaik, baik di ranah nasional, regional, maupun internasional yang relevan dan sesuai denggan kebutuhannya. Ini adalah bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong terwujudnya Perseroan yangkokoh dan independen.

    Pelaksanaan GCG pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. juga mempertimbangkan aspek-aspek pokok praktik GCG yang mencakup 3 (tiga) hal, yaitu 3P (profit, planet, dan people) atau Triple Bottom Line. Ketiga aspek ini berkembang secara selaras dan berkesinambungan sesuai dengan pertumbuhan bisnis Perseroan.Dalam aspek profit , PT. Garuda Indonesia (Persero) senantiasa berupaya untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi biaya dalam rangka memberikan manfaat ekonomis bagi para pemangku kepentingan. Aspek planet,tata kelola lingkungan Perseroan juga melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung kelestarian alam melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai wujud kepatuhan tata kelola lingkungan. Aspek people atau aspek sumber daya manusia merupakan elemen penting lain dalam praktik tata kelola Perseroan. Guna mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan dan memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan. 

    PT. Garuda terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dari waktu ke waktu. Tujuan utama penerapan GCG pada PT. Garuda yaitu Mengoptimalkan nilai Perseroan agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan, Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efisien, dan efektif serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan. Berikut Tabel Penerapan Tata Kelola GCG pada Perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.


    Diharapkan dalam pelaksanaannya, tahapan di atas mampu membawa PT. Garuda Indonesia beserta Anak Perusahaannya secara group senantiasa menerapkan dan menjadi panutan bagi terselenggaranya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usaha dan bisnisnya.


Penerapan Dokumen Regulasi Nasional terkait tata Kelola TI di suatu Menteri Komunikasi dan Informatika

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 41/PER/MEN.KOMINFO/11/2007 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional yang menimbang:

  • Penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan publik memerlukan good governance yang akan menjamin transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

  • Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh institusi pemerintahan telah semakin meningkat, sehingga untuk memastikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi tersebut benar-benar mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintahan, maka harus memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya dan pengelolaan risiko

  • Dalam rangka mendukung tujuan penyelenggaraan pemerintahan diperlukan rencana teknologi informasi dan komunikasi yang lebih harmonis, pengelolaan yang lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja teknologi informasi dan komunikasi dan pendekatan yang meningkatkan pencapaian nilai (value) dari implementasi teknologi informasi dan komunikasi nasional

  • Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas diperlukan Panduan Umum Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional

Pembentukan CIO dan Komite TIK di tiap institusi pemerintahan merupakan prioritas,disamping entitas-entitas struktur tata kelola TIK yang sudah ada sebelumnya:

  • Eksekutif Institusi Pemerintahan yaitu pimpinan institusi pemerintahan (Kabupaten/Kota,Provinsi,Dapartemen,LPND)
  • Satuan kerja Pengelola TIK yaitu satuan kerja yang bertugas dalam pengelolaan TIK institusi pemerintahan. Posisi struktural satuan kerja pengelola TIK saat mempunyai level struktural yang berbeda-beda di institusi pemerintahan
  • Satuan Pemilik Proses bisnis yaitu satuan kerja di luar satuan kerja pengelola TIK sebagai pemilik proses bisnis (Business Process Owner)
Dari contoh penerapan di atas dapat pula pada Pengembangan e-Government  yang harus selaras dengan regulasi. Dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003,  e-Government ditujukan untuk menjamin keterpaduan sistem pengelolaan dan pengolahan dokumen dan informasi elektronik dalam mengembangkan sistem pelayanan publik yang transparan.E-Government  berkaitan erat dengan upaya membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Untuk konteks pemerintahan saat ini, penyelenggaraan e-Governmentatau kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efesien.


Penerapan Balance Score Card dan IT Balance Score Card di PT.XL AXIATA TBK.   

    Pada perusahaan PT.XL AXIATA TBK membutuhkan suatu sistem untuk mengukur kinerja perusahaan. Sistem tersebut disebut Balanced Scorecard. Sistem ini dapat digunakan perusahaan sebagai strategi meningkatkan kemampuan kinerja organisasi pada masa depan. Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan. Penerapan metode balanced scorecard dalam mengukur kinerja untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya secara efektif dan efisian. Studi kasus ini dilakukan pada PT XL Axiata Tbk untuk menganalisis perspektif keuangan, pelanggan, bisnis, sedangkan untuk pembelajaran dan  pertumbuhan dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hal ini menunjukan  bahwa kinerja perusahaan PT XL Axiata Tbk mengalami peningkatan kinerja. Pada perspektif keuangan dan bisnis menunjukan hasil yang memuaskan, juga untuk perspektif pembelajaran  dan pertumbuhan pada tingkat karyawan cukup memuaskan. Penggunaan balanced scorecard pada perusahaan ini, dapat memberikan bahan untuk mengkomunikasikan visi, misi dan strategi, kemudian menginformasikan kepada seluruh pegawai tentang apa yang menjadi penentu sukses pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

    Untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya perlu adanya layanan yang diberikan oleh divisi TI, PT XL Axiata Tbk membutuhkan pengukuruan kinerja pada divisi TI untuk mengetahui kontribusi divisi TI dalam mencapai visi,misi dan strateginya selaras di dalam perusahaan. Penyusunan IT Balanced Scorecard merupakan metode yang tepat untuk menentukan seberapa baik kinerja divisi TI dalam menunjang pengambilan keputusan demi sejalannya visi, misi dan tujuan perusahaan berdasarkan 4 domain. PT XL Axiata Tbk membuktikan kinerja perusahaan sesuai dengan strateginya, melakukan perbaikan berkelanjutan dan menghasilkan laba yang stabil selama bertahun-tahun diambil sebagai sampel.











 

 

Comments